Pada Kamis, 8 Agustus 2024, pukul 16.43 waktu setempat, gempa bumi bermagnitudo 7,1 melanda lepas pantai Prefektur Miyazaki, Jepang. Bagaimana perkembangan terbaru setelah gempa bumi? Apakah WNI terkena dampak?
Menurut data yang dikutip dari laman resmi Badan Meteorologi Jepang (Japan Meteorological Agency), gempa bumi yang terjadi pada sore hari itu berasal dari Laut Hyuganada dengan kedalaman 30 km. Bencana tersebut dicatat memiliki latitude 31.8 N dan longtitude 131.7 E.
Usai kejadian, ada laporan peningkatan gelombang laut hingga tsunami kecil di beberapa tempat. Pukul 17.14, tsunami setinggi 50 cm tercatat di Pelabuhan Miyazaki, dan pada pukul 17.23, tsunami setinggi 40 cm mencapai Pelabuhan Aburatsu di pantai Nichinan, Miyazaki, dan pada pukul 17.46, tsunami setinggi 30 cm mencapai Tosashimizu, Kochi.
Ada lima provinsi di Jepang yang diberi peringatan tsunami oleh Badan Meteorologi Jepang: Kochi, Miyazaki, Ehime, Oita, dan Kagoshima. Namun, peringatan itu kemudian dihapus dari semua empat provinsi dan hanya diberlakukan untuk Miyazaki.
Badan Meteorologi memperingatkan pada konferensi pers setelah gempa bahwa penduduk di wilayah yang terkena dampak harus waspada terhadap gempa bermagnitudo hingga 6 selama seminggu ke depan, terutama selama dua atau tiga hari ke depan.
Risiko bangunan runtuh dan tanah longsor meningkat di wilayah dengan getaran gempa yang kuat. Orang-orang diminta untuk tetap waspada terhadap gempa bumi dan curah hujan.
Dalam konferensi pers yang diadakan oleh Badan Meteorologi Jepang, Naoshi Hirata, seismologi dari Universitas Tokyo, mengatakan bahwa ada kemungkinan 70-80% gempa berkekuatan 8 atau 9 skala Richter yang berasal dari Palung Nankai akan terjadi dalam 30 tahun ke depan, menurut AP News.
Selain itu, ia menyatakan kemungkinan gempa pada hari Kamis meningkat, meskipun waktu dan lokasinya tidak dapat diprediksi.
Dampak Gempa Jepang, Terjadi Tsunami?
Laut Badan Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kyushu, sembilan orang terluka dalam bencana tersebut; tujuh di antara mereka mengalami luka ringan, dan dua lainnya masih belum diketahui kondisinya, menurut laporan Japan Times.
Menurut Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi, tanah longsor telah terjadi di kota Shibushi, Prefektur Kagoshima.
Menurut Kyushu Electric Power, pembangkit listrik tenaga nuklir Sendai dan Genkai, yang terletak di kota Satsumasendai di Prefektur Kagoshima dan distrik Higashimatsuura di Prefektur Saga, tidak terkena dampak gempa bumi.
Menurut Shikoku Electric Power, satu-satunya pembangkit nuklir di Pulau Shikoku, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Ikata di Prefektur Ehime, tidak ada guncangan yang ditemukan. Mereka juga menyatakan bahwa Unit 3 pembangkit telah ditutup untuk inspeksi rutin.
Penerbangan domestik yang dijadwalkan berangkat pada Kamis pukul 17.30 dari Bandara Miyazaki dibatalkan. Sampai pukul 8 malam pada hari Kamis, beberapa jalur kereta lokal di seluruh Kyushu telah ditangguhkan karena gempa.
Meskipun demikian, Anda dapat melihat unggahan video yang tersebar di media sosial saat gempa terjadi, yang menunjukkan jalanan berguncang dan mobil berhenti saat lampu merah dan tiang lampu jalan bergoyang.
Adakah WNI yang Menjadi Korban?
Hingga saat ini, belum ada WNI yang dilaporkan menjadi korban, kata Judha Nugraha, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Ia menyatakan bahwa kelompok WNI di perfektur atau provinisi yang terkena dampak telah berkoordinasi dengan Keduataan Besar RI di Tokyo dan Konsulat Jenderal RI di Osaka.
Menurut Judha, KBRI Tokyo akan terus memantau perkembangan dan bekerja sama dengan otoritas dan komunitas Indonesia jika ada WNI yang terdampak.
Menurut data imigrasi Jepang, ada 6.222 WNI di daerah yang terdampak.
Leave a Reply